Senin, 19 Januari 2015

Pengertian Uang

Pengertian Uang yang sekarang kita kenal telah mengalami proses transformasi yang panjang. Pada jaman dahulu kala, manusia tidak mengenal uang, bahkan belum dikenal nama pertukaran dan perdagangan. Jika manusia merasa lapar, manusia mencari makanan di alam dan manusia juga menggunakan bahan-bahan alam sebagai pakaian. Seiring dengan semakin berkembangnya cara memenuhi kebutuhan hidup, manusia bisa melakukan produksi sendiri, tidak sekadar mengambil hasil alam saja. Lama-kelamaan hasil produksi meningkat dan semakin beragam sehingga dimungkinkan terjadinya pertukaran. Uang juga belum hadir dalam kehidupan manusia, yang baru lahir adalah barter, yang artinya pertukaran antar barang dengan barang sesuai kebutuhan tanpa ada standard nilai.
Namun, cara barter memiliki kesulitan tersendiri, yakni tidak setiap orang memiliki barang yang dibutuhkan. Sulitnya menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan ketidakseimbangan nilai dua jenis barang membuat manusia harus menemukan cara pertukaran dengan menggunakan barang tertentu yang memiliki nilai yang seimbang. Maka, dipilihlah benda yang dapat diterima oleh umum sebagai alat tukar, benda yang bernilai tinggi. Pada jaman Romawi Kuno, garam digunakan sebagai alat tukar karena semua orang membutuhkan garam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Uang

Penemuan alat tukar tidak menyelesaikan persoalan, karena alat tukar yang digunakan belum memiliki pecahan sehingga sulit dinilai, sulit disimpan, tidak tahan lama dan berat di bawa ke mana-mana. Kemudian, muncul uang logam yang digunakan sebagai alat tukar karena memiliki nilai tinggi yang digemari oleh masyarakat umum. Selain itu, uang logam juga tahan lama dan tidak mudah rusak. Logam yang dianggap bernilai tinggi adalah emas dan perak.

Siklus Hidup Angiospermae


Simak dengan baik penjelasan dari gambar diatas yang berkaitan dengan siklus hidup Angiospermae. Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.

By :
Free Blog Templates